Datong Timur

1 day ago 8

Oleh: Dahlan Iskan

Datong Timur

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Sambil menatap patung Budha di atas gunung di Shanxi, konsentrasi pikiran saya ke pusat riset kereta 1000 km/jam. Di manakah gerangan? Begitu sulit cari informasi.

Saya ingin tahu apakah benar Tiongkok akan membangun jaringan kereta yang lebih cepat dari pesawat Boeing 777.

Waktu untuk mencari kian sempit. Dua hari sudah terlewatkan dengan hampa. Besok sudah harus kembali ke Beijing. Tinggal punya waktu sore itu. Atau besok paginya.

Kesabaran masa kini pun membuahkan hasil. Di gunung itu saya dipertemukan dengan seorang sopir. Ia biasa mengantar turis. Ia tidak bisa berbahasa Inggris. Tapi bahasa Mandarinnya mudah dipahami: tidak tercampur logat daerah.

Ia tahu di mana pusat riset itu!

Ia lulusan ”IKIP” di kota Datong. Ia lahir dan besar di kota itu. Ia bangga dengan Datong. Ia bercerita bahwa Datong pernah jadi ibu kota salah satu kekaisaran di Tiongkok.

Buktinya: tembok kota tuanya yang sangat luas itu.

"Di mana lokasi pusat riset itu?”

Sambil menatap patung Budha di atas gunung di Shanxi, konsentrasi pikiran saya ke pusat riset kereta 1000 km/jam. Di manakah gerangan?

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |