Dari Asta Cita ke Keadilan Ekologis di Papua

1 day ago 30

Oleh: Laurens Ikinia - Peneliti di Institute of Pacific Studies; Dosen Hubungan Internasional UKI, Jakarta

Dari Asta Cita ke Keadilan Ekologis di Papua

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Peneliti di Institute of Pacific Studies & Dosen Hubungan Internasional UKI, Jakarta Laurens Ikinia. Foto: Source for JPNN.com

jpnn.com - Gumpalan lumpur, potongan rumah, dan bangkai mobil yang bertumpuk di bumi Sumatra pada akhir 2025 bukan lagi sekadar gambar bencana.

Mereka adalah monumen bisu dari sebuah kegagalan paradigma. Banjir bandang mematikan itu adalah tagihan akhir yang ditagih alam semesta setelah puluhan tahun terjadi praktik deforestasi dan pembangunan yang memuja ekstraksi tanpa batas.

Ia sebenarnya musibah yang sepenuhnya dapat diantisipasi. Namun, ia juga mudah sekali untuk diabaikan dengan berbagai kepentingan dan alasan.

Kini, bayangan panjang tragedi traumatis itu terbentang hingga ke ujung timur Nusantara.

Di Tanah Papua, hutan-hutan perawan terakhir Indonesia berdiri bagai katedral alam raksasa yang pilar-pilarnya mulai bergoyang.

Gemuruh mesin chainsaw dan buldoser, meski masih dari kejauhan, mulai terdengar sebagai gema peringatan.

Visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk Papua dengan janji pembangunan yang cepat dan merata, sebagaimana disampaikan dalam pertemuan bersama para kepala daerah dari Tanah Papua-6 gubernur dan 42 Bupati/Wali Kota di Istana Presiden pada Selasa, 16 Desember 2025, kini menjadi perbincangan yang hangat diberbagai media.

Pada satu sisi, pertemuan tersebut adalah momen bersejarah (historical moment) yang disambut baik oleh berbagai pihak. Presiden dan Wakil Presiden dapat langsung bertemu para kepala daerah lalu membicarakan masalah pembangunan di tanah yang diasosiasikan dengan berbagai kekayaan.

Keadilan harus diperluas menjadi keadilan ekologis. Bagian ini telah dan sedang menjadi perjuangan siang-malam masyarakat pemilik hak ulayat hingga hari ini.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |