jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Nasional (BSN) menyiapkan kebijakan relaksasi atau perlakuan khusus kepada lebih dari 8.000 masyarakat, yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatra.
Kebijakan relaksasi yang diberikan ini merupakan moment yang tepat bagi perseroan karena dilakukan tepat pada saat Bank Syariah resmi operasional di seluruh Indoneaia pada Senin (22/12).
Relaksasi akan diberikan melalui skema restrukturisasi pembiayaan yang disesuaikan dengan tingkat dampak bencana, sehingga dapat menjaga keberlangsungan kemampuan bayar oleh nasabah sekaligus mendukung pemulihan ekonomi di daerah terdampak.
Direktur Utama BSN Alex Sofjan Noor meminta seluruh jajarannya turun tangan membantu masyarakat agar segera pulih dari pascabencana.
“Kami sangat prihatin atas musibah banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera, khususnya Aceh yang saya kunjungi langsung, sehingga berdampak berat kepada setiap sendi kehidupan, termasuk kemampuan finansial para nasabah yang menerima pembiayaan syariah dari BSN,” ujar Alex.
Menurut Alex, kebijakan relaksasi ini diberikan untuk meringankan beban finansial nasabah yang terdampak bencana, namun dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian perbankan.
“Kami memberikan relaksasi secara terukur dan berbasis kondisi riil di lapangan karena ingin memastikan setiap nasabah yang terdampak dapat kembali pulih dan tetap melanjutkan kewajibannya,” ungkapnya.
Relaksasi kredit diberikan berdasarkan tingkat dampak bencana yang dialami nasabah pembiayaan konsumer syariah.












































