jpnn.com, JAKARTA - Menjamin masa depan anak melalui pendidikan berkualitas adalah impian setiap orang tua. Sayangnya, tantangan finansial kian nyata.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Juli 2025, sektor pendidikan mengalami inflasi sebesar 1,95%, dengan kenaikan tertinggi pada jenjang PAUD dan pendidikan dasar yang menyentuh angka 3,12%.
Kenaikan biaya yang konsisten ini menuntut orang tua, terutama mereka yang berada di fase sandwich generation, untuk lebih strategis dalam mengelola dana pendidikan.
Pendidikan bukan sekadar biaya, melainkan fondasi agar anak memiliki rasa aman dan kesempatan hidup yang lebih baik.
"Agar rencana pendidikan buah hati tidak terganggu oleh inflasi maupun risiko tak terduga, ada beberapa langkah cerdas yang bisa diterapkan oleh para orang tua," kata Chief of Marketing Sun Life Indonesia Maika Randini, Sabtu (20/12).
Dia melanjutkan, pertama, dengan memulai persiapan sejak dini, karena waktu adalah aset terbesar dalam perencanaan keuangan.
Makin awal memulai, maka akan kian ringan beban bulanan yang harus disisihkan. Tidak hanya melihat biaya sekolah saat ini tetapi juga memperkirakan estimasi biaya di masa depan dengan memasukkan faktor inflasi tahunan agar target dana menjadi realistis.
Kedua, dengan disiplin menyisihkan 5–10% penghasilan bulanan khusus untuk dana pendidikan. Agar konsisten, perlu ditetapkan target yang jelas dan terukur.












































