jpnn.com, JAKARTA - Tim peneliti dari Universitas Nusa Mandiri (UNM) berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dengan meraih medali perunggu dalam kompetisi penilaian produk inovasi global. Inovasi mereka, MaTangDetect, merupakan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk mendeteksi hama pada tanaman kentang secara akurat dan efisien.
Aplikasi ini dikembangkan oleh tim yang terdiri dari Sri Hadianti, Muhammad Haris, dan Prof. Dwiza Riana. MaTangDetect memanfaatkan teknologi deep learning dan computer vision untuk menganalisis citra daun kentang, membantu petani mengidentifikasi serangan hama sejak dini dan mengurangi risiko kerugian.
"Kami menciptakan MaTangDetect sebagai solusi praktis bagi petani dalam mendeteksi hama kentang dengan cepat dan tepat. Harapannya, teknologi ini dapat diaplikasikan langsung di lapangan dan memberikan manfaat nyata," ujar Sri Hadianti, peneliti utama dalam proyek ini, Kamis (10/7).
Aplikasi ini bekerja dengan menganalisis citra daun kentang melalui pendekatan deep learning dan computer vision, sehingga mampu memberikan hasil deteksi secara cepat, akurat, dan praktis di lapangan.
Selain membantu petani individu, aplikasi ini juga dapat diintegrasikan dengan sistem penyuluhan pertanian untuk mendukung pengendalian hama terpadu di sentra hortikultura seperti Dieng, Karo, dan Malang.
Rektor UNM sekaligus anggota tim peneliti, Prof. Dwiza Riana, menyatakan bahwa pencapaian ini membuktikan bahwa riset berbasis kampus mampu bersaing di tingkat global.
“Prestasi ini menjadi bukti bahwa riset yang dilahirkan dari kampus dapat bersaing secara global dan memberi solusi nyata," kata Prof. Dwiza.
Keberhasilan ini sekaligus menegaskan komitmen Universitas Nusa Mandiri dalam mendukung transformasi digital di sektor pertanian dan menjawab tantangan revolusi industri 5.0 dengan inovasi berbasis data dan kecerdasan buatan.