Beras Bantal

3 weeks ago 20

Oleh: Dahlan Iskan

Beras Bantal

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dahlan Iskan. Foto: dok JPNN.com

jpnn.com - Beras, ekonomi, politik.

Campur jadi satu. Kapan pun. Juga sekarang ini.

Kadang beras, ekonomi, politik seiring sejalan. Kadang tabrakan. Waktu mereka seiring, petani bisa tersenyum-senyum. Waktu mereka tabrakan, petani yang meringis.

Anda sudah tahu: sekarang sedang terjadi paradoks. Stok beras nasional luar biasa besar. Terbesar dalam sejarah Republik Indonesia.

Pemerintah dengan bangga mempublikasikan sejarah baru itu. Sukses besar.

Paradoksnya: harga beras justru naik. Menteri Pertanian Amran Sulaiman diberitakan marah-marah. Berarti ada kesalahan di logistiknya. Stock yang tinggi itu tidak mengalir lancar ke pasar-pasar.

Lalu beredar di medsos: satgas pangan harus segera bergerak. Mekanisme pasar dianggap tidak jalan. Sudah waktunya pakai mekanisme "tekanan".

Maka beredarlah instruksi dari pusat: agar satgas pangan di seluruh daerah bergerak.

Kadang beras, ekonomi, politik seiring sejalan. Kadang tabrakan. Waktu seiring, petani bisa tersenyum-senyum. Waktu mereka tabrakan, petani yang meringis.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |