jpnn.com, JAKARTA - Pembina Perkumpulan Petani Sarang Walet Nusantara (PPSWN) Benny Suryo Sabath Hutapea menyampaikan keluhan kepada Presiden Prabowo Subianto atas kondisi industri Sarang Burung Walet di Indonesia yang mengalami penurunan.
"Industri walet makin lama makin menurun, terutama eksportasi produk Sarang Burung Walet ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT)," ujar Benny Hutapea di Green Lake City Rukan Fresh Market Blok A No.17 Cipondoh, Tangerang, , Minggu (10/8/2025).
Benny Hutapea sapaan akrabnya mengatakan sesuai data yang dihimpun selama 6 tahun terakhir terjadi beberapa penurunan ekspor.
Hal ini disebabkan adanya regulasi dalam bentuk Protokol Perjanjian Perdagangan Sarang Burung Walet antara RI-RRT yang membatasi kadar Nitrit di bawah 30 ppm dan kadar aluminium di bawah 100 ppm.
Selain itu, hal ini akibat maraknya ekspor ilegal Sarang Burung Walet sehingga menyebabkan harga sarang walet turun drastis.
Untuk itu, PPSWN meminta pemerintah dan aparat penegak hukum (APH) bisa menertibkan dan menstop perdagangan ekspor ilegal sarang walet.
“Kemudian juga adanya penghentian sementara (suspend) atas 9 perusahaan/eksportir Sarang Burung Walet yang dikenakan oleh Pemerintah RRT dan adanya ekspor ilegal sarang walet ke luar negeri. Terutama akibat sanksi suspend yang dampaknya sangat terasa sekali," kata Benny Hutapea.
Menurut dia, selain terjadi penurunan pajak ekspor, yang lebih dahsyat lagi adalah terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Terutama kepada puluhan ribu tenaga kerja terampil di sektor Sarang Burung Walet.