jpnn.com, BANDUNG - Mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) mengecam tindakan represif aparat terkait penembakan gas air mata di sekitar lokasi kampus.
Kampus yang seharusnya menjadi tempat yang bebas dan aman dari kekerasan negara, justru ditembaki.
Presiden Mahasiswa Unisba Kamal Rahmatullah menuturkan pascaaksi damai, pihaknya mengalami serangan dari aparat keamanan gabungan.
Penyerangan itu terjadi sekitar pukul 23.30 hingga Selasa (2/9/2025) pukul 00.00 WIB.
"Insiden ini terjadi bahkan hingga memasuki area kampus, sebuah wilayah yang secara hukum seharusnya steril dari intervensi aparat bersenjata," kata Kamal di Kampus Unisba.
Dia menilai aparat dengan persenjataan lengkap datang ke Jalan Tamansari dan menembakkan gas air mata.
Hal itu membuat beberapa mahasiswa menjadi korban dan merasakan perih mata hingga sesak napas.
"Serangan ini jelas merupakan bentuk tindakan represif, pelanggaran hukum yang menjijikan dan penghinaan terhadap nilai-nilai demokrasi serta otonomi kampus," ujarnya.