jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Re membahas sejumlah isu strategis dalam seminar tahunan ini dengan tajuk “Balancing Risk and Reward: The Role of Prudent Acceptance in Business Success”.
Isu yang dibahas, antara lain pembaruan pasar (market update) terkait Asuransi Jiwa Kredit dan Asuransi Kesehatan Kumpulan, pemanfaatan machine learning, serta topik mengenai Net Amount at Risk.
Berbagai topik tersebut dinilai relevan sebagai bahan pertimbangan dan edukasi dalam menghadapi tantangan pertumbuhan industri Asuransi Jiwa dan Kesehatan di Indonesia.
IAS merupakan agenda tahunan yang telah digelar sejak empat tahun lalu dan dirancang khusus oleh Indonesia Re untuk memberikan kontribusi nyata kepada para klien perusahaan Asuransi Jiwa dan Kesehatan.
Melalui forum ini, Indonesia Re berupaya membangun kesadaran (awareness) mengenai perkembangan industri, berbagi hasil experience study, serta membahas topik-topik lain yang mendukung keberlanjutan industri perasuransian, khususnya di sektor Asuransi Jiwa dan Kesehatan.
"Bagi kami di Indonesia Re, ajang seperti ini bukan sekadar menyampaikan apa yang kami rasakan. Lebih dari itu, ini adalah kesempatan untuk berdiskusi, saling mengenal satu sama lain, dan membuka peluang kerja sama. Saya sengaja tidak terlalu formal karena kita ini sudah bukan lagi BUMN, tetapi BUMD, badan usaha milik daerah,” ujar Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat saat membuka acara.
Indonesia Re meyakini bahwa penyelenggaraan IAS ke-4 ini dapat memperkuat sinergi antara perusahaan reasuransi dan perusahaan asuransi Jiwa dalam mewujudkan industri yang lebih tangguh dan berkelanjutan di masa mendatang.
Indonesia Re menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan industri Asuransi Jiwa Kredit (AJK) dengan menyampaikan hasil studi mendalam yang dilakukan sepanjang satu tahun terakhir.