jpnn.com, JAKARTA - Mobil elektrifikasi saat ini sudah makin menjamur di Indonesia. Ada dua jenis kendaraan elektrifikasi yang ditawarkan di Indonesia, yaitu mobil listrik (Battery Electric Vehicle/BEV) maupun hybrid (Hybrid Electric Vehicle/HEV).
Meski sama-sama menggunakan baterai sebagai sumber daya motor listriknya, tetapi kendaraan eletrifikasi masih memakai aki atau dikenal auxiliary battery.
Tugas aki untuk kendaraan ramah lingkungan itu masih, yakni menyuplai daya listrik ke sistem kelistrikan tegangan rendah, seperti lampu, sistem audio, klakson, dan komponen elektronik lainnya, termasuk Electronic Control Unit (ECU).
Pada BEV, suplai daya listrik ke aki berasal dari baterai tegangan tinggi. Sementara HEV, suplai daya listrik ke aki kecil berasal dari motor generator.
Kendati demikian pengguna harus tetap memperhatikan kondisi aki mobil tersebut guna mengantisipasi kerusakan dan menyebabkan hal yang tidak diinginkan.
"Itu dilakukan agar sistem kelistrikan mobil dapat berfungsi dengan baik dan optimal," kata Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000, Sabtu (18/10/2025).
Berikut Merawat Aki Kecil Kendaraan Elektrifikasi
1. Cek Level Air Aki
Khusus aki basah, ketinggian air aki harus dijaga di atas low level, namun jangan sampai melampaui batas atas supaya tidak meluap saat mengalami pemuaian atau mobil bergerak. Sifat air aki yang asam dapat merusak komponen lain seperti memicu karat pada besi.