jpnn.com - Kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat memasuki babak baru dengan adanya penurunan tarif dengan adanya Joint Statement Kesepakatan Perdagangan pada 22 Juli 2025 lalu.
Indonesia mendapatkan penurunan tarif sebesar 19% dari sebelumnya 32%.
Kebijakan yang berlaku mulai 1 Agustustus 2025 ini merupakan salah satu tarif terendah dalam kesepakatan perdagangan AS dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Menyikapi hal itu, Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) mengapresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan dan pencapaian tim negosiasi Indonesia di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Akindo berterima kasih kepada pemerintah yang selama ini telah menerapkan kebijakan tarif 0% untuk importasi kedelai dari semua negara termasuk AS, berdasarkan prinsip Most-Favoured Nation (MFN),” ujar Ketua Akindo, Hidayatullah Suralaga dalam pernyataan resminya, Rabu (30/7).
Menurut Hidayatullah hal ini mempertegas komitmen keberpihakan pemerintah kepada para perajin tahu dan tempe.
"Ini bentuk dukungan kepada kami para perajin tahu dan tempe," ungkapnya.
Akindo beserta anggotanya tetap berkomitmen untuk menjaga ketersediaan stok kedelai dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang baik sesuai kebutuhan nasional. Pihaknya juga berharap Indonesia dapat membuka pasar ekspor baru untuk produk olahan kedelai di kemudian hari.