jpnn.com, JAKARTA - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) melakukan pengukuran Social Return on Investment (SROI) terhadap program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dijalankannya di sektor pendidikan.
Pengukuran ini difokuskan pada bantuan dan pembinaan untuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ZIONA di Gunungsitoli, Sumatera Utara.
Direktur Utama Askrindo, M. Fankar Umran, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mengevaluasi efektivitas serta dampak dari program kemitraan pendidikan yang telah dilakukan.
Menurutnya, pengukuran SROI menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah.
“Melalui TJSL, kami berkomitmen memberdayakan masyarakat, meningkatkan literasi keuangan, dan membuka peluang bagi generasi muda. SROI adalah langkah penting agar setiap bantuan benar-benar memberikan dampak nyata dan berkelanjutan,” ujar Fankar dalam keterangannya.
Dia menambahkan, program ini juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya TPB 4 tentang pendidikan berkualitas, TPB 8 mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta TPB 10 yang menargetkan pengurangan ketimpangan.
Kegiatan dilakukan secara terstruktur dan kolaboratif, melalui pengumpulan data primer dari wawancara mendalam dengan peserta didik, alumni, tutor, dan pengelola PKBM ZIONA.
Selain pengukuran SROI, acara juga diisi dengan edukasi peserta, pengenalan produk Askrindo, serta penyerahan ijazah bagi lulusan Paket A, B, dan C tahun ajaran 2024/2025.