jpnn.com, JAKARTA - Pendiri ESQ Corp. Ary Ginanjar Agustian mengapresiasi kehadiran Sekolah Rakyat sebagai inovasi pendidikan inklusif yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Sekolah ini dirancang untuk membuka akses pendidikan tanpa tes akademik awal bagi anak-anak dari keluarga miskin dan kelompok rentan.
Ary menilai inisiatif tersebut sebagai terobosan penting dalam menjawab kesenjangan pendidikan nasional.
Dia menyebut tantangan Sekolah Rakyat terletak pada kemampuannya menemukan potensi terbaik setiap anak.
“Tantangannya tentu tidak mudah. Justru karena tanpa seleksi, maka sistemnya harus mampu menemukan bakat tersembunyi dan potensi terbaik dari setiap anak,” ujar Ary, Jumat (4/7).
Dia juga menyoroti pentingnya metode pembelajaran yang tepat untuk mendampingi sistem tanpa seleksi ini.
Ary mendorong penggunaan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) melalui tools seperti Talent DNA guna memetakan gaya belajar, arah karier, dan kebutuhan emosional siswa sejak dini.
Sebagai bentuk dukungan, Ary menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dan Ketua Tim Formatur Prof. Moh. Nuh yang dianggap telah mewujudkan sistem pendidikan berbasis karakter dan potensi.