jatim.jpnn.com, SURABAYA - Universitas Ciputra Surabaya (UC) menggagas cara baru untuk mengedukasi keselamatan berkendara kepada mahasiswa melalui program SADIVE (Safety Driving Education).
Berbeda dari sosialisasi pada umumnya, kegiatan yang digelar Mentoring Department bekerja sama dengan Satlantas Polrestabes Surabaya ini dikemas dalam format festival interaktif yang lebih dekat dengan karakter Gen Z.
Ketua SADIVE Michelle Mercy Phe mengatakan pendekatan experiential learning dipilih karena banyak kecelakaan terjadi bukan semata kelalaian, tetapi juga ketidaktahuan. Dengan pengalaman langsung, mahasiswa diharapkan lebih sadar bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama.
“Banyak teman seusia kami tidak paham risikonya. Dengan praktik seperti ini, mereka bisa lebih aware sejak awal,” katanya.
Data Korlantas Polri 2024 mencatat lebih dari 152 ribu kasus kecelakaan lalu lintas, dengan kelompok usia 17–25 tahun sebagai yang paling banyak terlibat. Kondisi itu membuat edukasi keselamatan berbasis pengalaman dinilai lebih relevan.
Kanit Kamsel Sat Lantas Polrestabes Surabaya AKP Santa Yulia menyebut metode interaktif yang digunakan SADIVE lebih efektif dibanding penyuluhan konvensional.
“Anak muda lebih mudah menyerap edukasi yang visual dan kontekstual,” ujarnya.
Mengusung tema DRIVERSE: Navigating the World of Safety, pameran dua hari tersebut menghadirkan berbagai booth edukatif berbasis konsep See, Reflect, Act. Di antaranya Investigasi TKP, Memory Card rambu lalu lintas, Mitos atau Fakta bersama polisi, Simulasi Parkir Tim, hingga Emergency Case.





































