jpnn.com, JAKARTA - Aktivis '98 Ray Rangkuti menyatakan sikap menolak usulan pemerintah era Prabowo Subianto untuk menetapkan Presiden kedua RI Soeharto sebagai Pahlawan Nasional.
"Saya menolak Soeharto dinobatkan sebagai pahlawan," kata dia kepada awak media, Selasa (28/10).
Direktur Lingkar Madani (LIMA) itu menyadari penolakannya terhadap status Soeharto sebagai Pahlawan Nasional bakal diabaikan rezim Prabowo.
"Saya sudah menyatakan sikap dengan terang benderang, menolak Soeharto sebagai pahlawan," ujarnya.
Ray pun mempertanyakan tindakan kepahlawanan yang dilakukan Soeharto sampai negara ingin memberikan gelar.
"Tindakan apa yang membuat Soeharto layak disematkan sebagai pahlawan," kata pengamat politik itu.
Ray juga mempertanyakan keteladanan yang bisa dipetik jika negara benar-benar menyematkan status Pahlawan Nasional untuk Soeharto.
"Dua pertanyaan ini penting karena pahlawan tentu saja harus melakukan tindakan kepahlawanan yang penting untuk diteladani," ujar dia.








































