jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyiapkan empat strategi dalam meningkatkan kualitas guru.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat kualitas guru dan pendidikan vokasi agar mampu menjawab tuntutan era Industri 4.0 dan perkembangan kecerdasan buatan (AI).
Dia menyebutkan, empat strategi utama Kemendikdasmen tersebut mencakup penyelarasan kurikulum, transformasi digital pembelajaran, penguatan sumber daya manusia, serta perluasan kemitraan multisektor, baik nasional maupun internasional.
“Kurikulum vokasi harus adaptif, relevan, dan terintegrasi. Quality assurance dan curriculum alignment adalah kunci agar lulusan kita mampu bersaing, termasuk di pasar kerja global,” ujar Wamen Atip, Kamis (20/11).
Wamen Atip juga menyoroti tantangan yang dihadapi lulusan SMK Indonesia, terutama terkait pengakuan kompetensi di negara tujuan kerja serta kemampuan bahasa Inggris yang masih kalah bersaing dibandingkan lulusan negara lain.
“Tantangan utama lulusan vokasi kita adalah tingkat keterampilan yang belum sepenuhnya direkognisi negara tujuan dan kemampuan bahasa,” ujarnya.
Kemendikdasmen terus mendorong inovasi pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi digital agar pendidikan vokasi makin relevan dengan kebutuhan industri.
Di samping memperluas akses, memperkuat inovasi, dan membangun ekosistem pembelajaran vokasi digital untuk memastikan siswa memiliki keterampilan yang sesuai kebutuhan industri masa kini.








































