jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) melakukan sejumlah upaya mitigasi untuk menjaga komoditas ekspornya tidak terpukul kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang tarif masuk 32 persen.
Menurut Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, pihaknya menempuh tiga langkah guna mempertahankan komoditas dari provinsinya tetap memiliki pasar di mancanegara setelah bea masuk AS diberlakukan pada 1 Agustus mendatang.
Langkah pertama yang ditempuh ialah membentuk Rumah Kurasi dengan melibatkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Rumah ini berisikan produk-produk asli Jateng yang akan dibawa ke pasar-pasar baru.
"Lewat Rumah Kurasi ini, produk-produk Jateng dibawa ke pasar baru di regional maupun internasional," kata Luthfi kepada wartawan di Semarang, Kamis (10/07/2025).
Adapun langkah kecua yang ditempuh Pemprov Jateng ialah mengintensifkan komunikasi dengan sister province atau provinsi di negara lain yang telah menjalin kerja sama dengan Pemprov Jateng. Lutfi memerinci saat ini Jateng memiliki tiga sister provinces, yakni Fujian di Tiongkok, Melaka di Malaysia, dan Singapura.
Luthfi menjelaskan produk ekspor yang biasanya dikirim ke AS, seperti hasil kerajinan dari Jepara, juga ditawarkan ke sister provinces.
Dengan demikian, pasar komoditas ekspor dari Jateng tidak terbatas pada satu negara saja. “Jadi, tumbuhkan perekonomian baru," ujarnya.
Mantan inspektur jenderal Kementerian Perdagangan itu menegaskan langkah tersebut bisa jadi sangat strategis. Alasannya, bertambahnya pasar baru akan kian membuka peluang bagi negara tujuan ekspor barang-barang produksi Jateng.