20 Haji Asal Jateng Wafat di Tanah Suci, Mayoritas karena Penyakit Bawaan

1 day ago 11

Kamis, 12 Juni 2025 – 04:00 WIB

20 Haji Asal Jateng Wafat di Tanah Suci, Mayoritas karena Penyakit Bawaan - JPNN.com Jateng

Ilustrasi - Petugas saat mengantar calon jemaah haji ke ruang pemeriksaan keimigrasian Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. (ANTARA/Azmi Samsul Maarif)

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kabar duka datang dari Tanah Suci. Sebanyak 20 jemaah haji asal Jawa Tengah dilaporkan wafat saat menunaikan ibadah haji tahun ini. Jenazah para jemaah itu dimakamkan di lokasi-lokasi berbeda, seperti Baqi Madinah dan Syaraza Makkah.

Kasubbag Humas PPIH Embarkasi Solo Gentur Rachma Indriadi membenarkan kabar tersebut.

Dia menyebut, hingga Selasa (10/6), data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat total 20 jemaah asal Jateng meninggal dunia.

“Data per hari ini, ada 20 jemaah yang wafat, sesuai yang tercatat di Siskohat. Semuanya berasal dari Jawa Tengah. Rentang usia mereka antara 48 hingga 80 tahun,” ujar Gentur, Rabu (11/6).

Dari total 20 jemaah yang meninggal, 16 di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan empat perempuan. Sebagian besar wafat akibat penyakit bawaan seperti jantung, paru-paru, serta penurunan imun akibat cuaca ekstrem di Arab Saudi.

“Rata-rata memang punya penyakit bawaan. Ada juga yang karena sesak napas, demam, dan gangguan pernapasan. Dari jumlah itu, 19 meninggal sebelum puncak haji, satu wafat pasca-Armuzna,” terang Gentur.

Meski begitu, Gentur menegaskan bahwa seluruh jemaah telah menjalani pemeriksaan kesehatan ketat sebelum berangkat ke Tanah Suci.

“Tahun 2025, syarat pelunasan haji diperketat. Calon jemaah wajib lolos pemeriksaan medis (istithaah) dulu sebelum pelunasan. Mereka yang tak layak, langsung diganti oleh jemaah cadangan,” tegasnya.

Sebanyak 20 jemaah haji asal Jawa Tengah dilaporkan wafat saat menunaikan ibadah haji tahun ini.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News

Read Entire Article
| | | |