142 Preman di Kawasan Industri Ditangkap Polisi

2 days ago 9

142 Preman di Kawasan Industri Ditangkap Polisi

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono saat memberikan keterangan di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (11/5/2025). (ANTARA/Rubby Jovan)

jpnn.com - Sebanyak 142 preman ditangkap polisi dari Polresta Bandung dalam operasi penertiban premanisme yang digelar di kawasan industri Kahatex Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kapolresta Bandung Kombes Aldi Subartono menyebut operasi itu digelar sebagai bagian dari kegiatan rutin yang ditingkatkan menyusul adanya laporan masyarakat mengenai maraknya aksi premanisme.

"Kami hadir setelah mendapatkan informasi di wilayah Kahatex ini di waktu-waktu tertentu apabila gajian, banyak pelaku premanisme dan pemalakan. Makanya kami hadir bersama unsur terkait untuk memastikan semua aman," kata Aldi di Kabupaten Bandung, Minggu (11/5/2025).

Kombes Aldi mengatakan keamanan di kawasan industri menjadi prioritas utama karena sektor ini memberikan banyak kontribusi positif, seperti peningkatan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan daya tarik investasi.

"Kami hadir memberikan rasa aman kepada pelaku industri, pelaku usaha, dan karyawan yang pulang malam hari dari tindakan premanisme," kata dia.

Selain patroli di kawasan industri, kegiatan serupa juga dilakukan di sejumlah titik rawan lainnya.

"Kami sudah menganalisis berdasarkan informasi yang diterima, yang rawan itu ketika waktu minggu-minggu gajian. Kami akan menambah personel lebih banyak saat waktu tersebut, untuk mengantisipasi pemalakan dari premanisme," tuturnya.

Aldi menerangkan bahwa dari 142 orang yang ditangkap, beberapa telah ditetapkan sebagai tersangka, sementara sisanya masih dalam proses penyelidikan.

Kapolresta Bandung Kombes Aldi Subartono menyebut sebagian preman kawasan industri yang ditangkap sudah jadi tersangka. Begini ulah mereka.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |