jpnn.com, JAKARTA - Laporan dari Food Waste Index Report 2024 menunjukkan Indonesia menghasilkan sampah makanan rumah tangga sebesar 14,73 juta ton per tahun, termasuk terbanyak di Asia Tenggara.
Masyarakat bisa membantu mereduksi hal ini dengan memulai pola hidup lebih bijak dan mempraktikkan gaya hidup yang lebih hijau.
"Misalnya mengurangi pola konsumsi yang menghasilkan sampah, mikroplastik, hingga ikut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon," kata Managing Director GSM Xanh SM Indonesia, Deny Tjia, Jumat (22/8).
Terkait dengan pola mobilitas yang dilakukan, masyarakat bisa menerapkan kebiasaan ramah lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan kendaraan yang rendah emisi karbon demi praktik lingkungan berkelanjutan.
"Xanh SM menyediakan moda transportasi yang ramah lingkungan dan menawarkan solusi perjalanan nyaman sekaligus berkontribusi menyumbang kebaikan pada alam," ujar dia.
Dia mengatakan bepergian dengan kendaraan listrik Xanh SM berarti turut serta mengurangi emisi CO2, mengurangi emisi gas rumah kaca.
Mengutip studi dari International Council on Clean Transportation (ICCT) 2023, kendaraan listrik dapat berpotensi mereduksi emisi hingga 47-56 persen dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin).
"Selain berkontribusi mengurangi polusi udara, berkendara dengan Xanh SM juga lebih nyaman tanpa polusi suara," ujarnya.