jateng.jpnn.com, SEMARANG - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Semarang menuai sorotan setelah ditemukan ulat dalam salah satu menu yang dibagikan kepada siswa. Kejadian ini terjadi di SMP Negeri 1 Semarang dan viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah di TikTok, tampak tiga ekor ulat berada di wadah makan siswa. Ulat tersebut berasal dari buah salak yang menjadi bagian dari menu MBG. Perekam video terdengar mengeluhkan, "Salak e mambu (salaknya bau, red), tolong, Pak," sambil memperlihatkan kondisi buah yang busuk.
Kepala SMP Negeri 1 Semarang Siminto membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan insiden itu terjadi pada Rabu, 16 April 2025. Setelah ditelusuri, ulat memang berasal dari buah salak yang hampir membusuk.
"Ulat buah. Kalau sayuran pasti mati saat dimasak. Salak itu dari luar bisa terlihat bagus, tetapi dalamnya bisa busuk," ujar Siminto, Kamis (17/4).
Dia menyebut buah salak kurang cocok dijadikan menu MBG karena kerusakannya sulit dikenali secara kasat mata. Dari 898 paket yang dibagikan di sekolahnya, temuan ulat hanya terjadi pada satu buah.
"Siswa belum sempat makan, langsung melapor. Kami segera koordinasi dengan penyedia. Hari ini buah salak sudah diganti pisang," ujarnya.
Paket makanan MBG di sekolah itu disuplai oleh Prima Raja Sari Resto, yang tergabung dalam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tawangsari.
Pihak sekolah mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG, khususnya dalam aspek pemilihan dan pengawasan bahan makanan.