jateng.jpnn.com, CILACAP - Upaya pencarian terhadap tujuh warga yang masih hilang akibat longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, terus dikebut.
Memasuki hari keenam operasi, Selasa (18/11), tim search and rescue (SAR) gabungan memusatkan kekuatan di tiga titik pencarian, yakni worksite A-1, B-1, dan B-2.
Kepala Kantor SAR/Basarnas Cilacap Muhammad Abdullah yang bertindak sebagai SAR Mission Coordinator mengatakan seluruh unsur SAR tetap mengerahkan lima metode utama untuk mempercepat temuan korban.
“Tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan fokus pada Worksite A-1, B-1, dan B-2. Kita tetap menggunakan lima metode dengan pemantauan drone, anjing pelacak, alkon (kompresor), alat ekstrikasi manual dan modern, serta alat berat,” jelas Abdullah di lokasi.
Operasi besar ini dikerjakan empat tim. Tiga tim bekerja langsung di titik A-1, B-1, dan B-2. Sementara satu tim cutting bertugas membuka jalur bagi pergerakan alat berat, terutama ekskavator, agar penyisiran material longsor bisa dipercepat.
Masing-masing titik punya beban kerja berbeda, satu korban masih dicari di Worksite A-1, sementara B-1 dan B-2 masing-masing menyimpan tiga korban yang belum ditemukan.
Longsor di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut terjadi Kamis (13/11) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Material tanah menimbun rumah-rumah warga dengan luas terdampak mencapai 6,5 hektare.
Sebanyak 12 rumah rusak berat, sementara 16 rumah lainnya berada dalam kondisi terancam. Kontur tanah di area longsor juga mengalami penurunan hingga dua meter dan memunculkan retakan sepanjang 25 meter.




































