jateng.jpnn.com, BLORA - Bupati Blora Arief Rohman angkat bicara terkait tragedi kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, yang menelan tiga korban jiwa.
Dia menyayangkan masih adanya aktivitas pengeboran tanpa izin di kawasan permukiman warga.
“Lahannya memang milik warga, tetapi ini sumur minyak masyarakat yang belum legal. Kalau mau beroperasi tentu ada syarat dan izinnya. Kami sangat menyayangkan karena lokasi sumur berada di belakang rumah warga, sehingga rawan membahayakan. Harusnya memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan,” tegas Arief saat meninjau lokasi, Senin (18/8).
Kebakaran yang terjadi sejak Minggu (17/8) siang itu juga mengakibatkan dua warga lainnya mengalami luka bakar parah dan harus dirujuk ke rumah sakit di Yogyakarta.
Menyikapi musibah ini, Arief meminta masyarakat menahan diri dan tidak lagi melakukan aktivitas pengeboran minyak tanpa izin.
“Di Permen 14 tentang sumur minyak rakyat sudah diatur syarat-syaratnya. Kalau sudah ada izin, baru bisa beroperasi,” ujarnya.
Arief menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, Plt Dirjen Migas, SKK Migas, hingga Gubernur Jawa Tengah terkait penanganan kebakaran ini.
“Sumur minyak di sini kami minta dihentikan sementara, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut. Saat ini kami bersama-sama berupaya memadamkan api,” jelasnya.