jpnn.com - Kepolisian diminta merespons serius adanya teror bom terhadap 10 sekolah di Kota Depok, Jawa Barat.
Anggota Komisi III DPR RI Abdullah tidak ingin teror bom tersebut menimbulkan dampak destruktif di masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.
"Saya minta kepolisian merespons cepat dan terukur," kata Abdullah di Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Pihaknya khawatir peristiwa teror bom tersebut berlanjut di daerah lainnya oleh dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Abdullah juga meminta kepolisian menangani kasus ini dengan komunikasi satu pintu untuk menghindari adanya kepanikan.
"Kepolisian mesti membuat kanal komunikasi satu pintu untuk memperbarui informasi terkait penanganan kasus ini agar tidak ada misinformasi atau hoaks yang justru membuat masyarakat panik dan menimbulkan kerugian lainnya," tuturnya.
Dia mengingatkan kepolisian untuk tetap waspada, salah satunya dengan mengintensifkan Operasi Lilin yang melibatkan pemerintah daerah, Badan Intelijen Negara (BIN), dan pemangku kepentingan lainnya.
"Jadi, melalui operasi lilin ini, patroli dan pengamanan di objek vital, tempat ibadah, sekolah serta ruang publik lainnya dapat diperkuat keamanannya. Juga dimaksudkan untuk mengantisipasi ancaman lainnya dalam bentuk fisik maupun digital," jelasnya.




















.jpeg)






















