jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I Tahun 2025-2026 sebagaimana tanda dimulainya tahun kedua masa bakti DPR RI Periode 2024-2029.
Dalam rapat paripurna ini, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026 Beserta Nota Keuangannya.
Penyampaian RUU APBN 2026 beserta Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya disampaikan Prabowo kepada Puan sebagai Ketua DPR dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I Tahun 2025-2026 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025) sore. Rapat paripurna ini digelar seusai Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD tahun 2025.
Terkait pemberian Nota Keuangan oleh Pemerintah, Puan saat menyampaikan pidato menyinggung soal dampak dari pusaran kondisi dan situasi global yang tidak menentu.
Hal ini menurutnya menyebabkan gerak perekonomian global melambat, distribusi komoditas strategis terganggu, dan rantai pasok industri dapat terpengaruh.
“Yang pada akhirnya ikut mempengaruhi kondisi moneter, fiskal, sektor riil nasional, dan pendapatan masyarakat di Indonesia," kata Puan dalam pidato pembukaan masa sidang DPR.
Oleh karena itu, Puan berharap penyusunan RUU APBN Tahun Anggaran 2026 telah mempertimbangkan berbagai faktor global tersebut dalam kebijakan fiskal tahun 2026.
Dia mengatakan APBN sebagai instrumen yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, menopang daya beli masyarakat, memenuhi kebutuhan dasar rakyat, dan menjalankan pembangunan di segala bidang, selalu memiliki ruang fiskal yang terbatas.