bali.jpnn.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara daring, Jumat (12/12).
Melalui agenda RUPSLB, Telkom memperoleh persetujuan melakukan pemisahan (spin-off) sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity dari Telkom kepada PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) yang dikenal dengan InfraNexia.
Aksi korporasi ini mensyaratkan persetujuan pemegang saham independen sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.42/2020.
Inisiatif spin-off ini menjadi bagian dari strategi transformasi TLKM 30 mendukung percepatan pembangunan ekosistem konektivitas digital yang merata di Indonesia.
InfraNexia diproyeksikan menjadi penggerak pertumbuhan baru, memperkuat kinerja perusahaan melalui optimalisasi aset infrastruktur dan peningkatan kualitas layanan infrastruktur digital.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada para pemangku kepentingan atas dukungan serta kepercayaan yang senantiasa diberikan kepada Telkom atas upaya perusahaan untuk bertransformasi dan mencapai kinerja terbaik,” ujar Direktur Utama Telkom Dian Siswarini.
Menurut Dian Siswarini, persetujuan atas pemisahan bisnis dan aset ini memperkuat agenda transformasi perseroan untuk membangun struktur usaha yang lebih fokus dan tangkas.
Dengan demikian, Telkom dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi percepatan digitalisasi nasional dan menciptakan nilai tambah baik bagi perusahaan, stakeholders, masyarakat, dan negara.








































