jateng.jpnn.com, JAKARTA - Insiden keras di laga Piala Presiden 2025 antara Oxford United melawan Arema FC menuai sorotan tajam.
Penyerang timnas Indonesia Ole Romeny harus ditandu keluar lapangan seusai dihantam tekel brutal oleh pemain Arema FC Paulinho, dalam laga penyisihan Grup A di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (11/7).
Sayangnya, wasit hanya mengganjar pelanggaran tersebut dengan kartu kuning, keputusan yang langsung menuai kritik dari pengamat sepak bola Akmal Marhali.
"Itu pelanggaran yang sangat kasar. Harusnya kartu merah. Apalagi Ole sedang berjuang untuk tempat utama di klubnya dan timnas. Ini jelas merugikan," tegas Akmal, Sabtu (12/7).
Ole Romeny sejatinya tampil cukup impresif dalam laga tersebut, bahkan mencetak gol ke gawang Arema sebelum akhirnya terkapar seusai tekel keras Paulinho.
Akmal menilai laga pramusim seperti Piala Presiden justru jadi momen penting bagi pemain muda seperti Ole untuk membangun kepercayaan pelatih Oxford United, sekaligus menjaga ritme kompetisi jelang kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Gol itu sinyal positif, tapi semuanya buyar karena insiden yang mestinya tak perlu terjadi. Cedera ini tentu jadi kabar buruk, bukan cuma buat Oxford, tetapi juga buat timnas kita," jelasnya.
Sebagai striker muda yang tengah naik daun, keberadaan Ole sangat diharapkan dalam putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan digelar Oktober mendatang.