Sejarah Indonesia Diperbaharui: Untuk Legitimasi Sang Pemenang?

4 hours ago 6

 Untuk Legitimasi Sang Pemenang?

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Presiden Sukarno berpidato pada pembukaan Konferensi Asia Afrika, 18 April 1955, peristiwa yang tidak tercantum pada revisi Sejarah Indonesia. (Foto: Historia)

Panjangnya memang hanya 30 halaman, tapi dampak dari naskah ini bisa jadi sangat panjang.

Naskah berjudul Kerangka Konsep Penulisan "Sejarah Indonesia" itu berlogo Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, dengan bubuhan keterangan Draft masih dalam penyempurnaan 16 Januari 2025 di sudut kanan atasnya.

Dokumen ini mulai beredar di kalangan wartawan, termasuk ABC Indonesia, dan sejumlah WhatsApp Group, menyusul kabar yang belakangan santer kalau Kementerian Kebudayaan sedang menggarap proyek untuk merevisi sejarah Indonesia.

Penyusunan revisi sejarah Indonesia ini dibenarkan oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam wawancaranya dengan tvOne pada 9 Mei lalu.

"Ada temuan-temuan baru yang perlu di-update, misalnya mulai dari masa prasejarah ... lukisan purba yang tertua dari 52.000 tahun yang lalu ada di Indonesia di gua leang-leang di Sulawesi," kata Fadli Zon.

"Dan kalau sejarah Indonesia dijajah 350 tahun, kan tidak seluruh wilayah Indonesia yang dulunya kesultanan dan kerajaan itu dijajah 350 tahun," timpalnya.  

Ia juga menyebut pemutakhiran sejarah Indonesia yang sedang ditulis saat ini nantinya akan menjadi "official history" yang menjadi hadiah ulang tahun kemerdekaan ke-80 Indonesia.

"Sebenarnya ini up-dated version gitu ya, jadi ada yang ditambah mungkin, tergantung para sejarawan," tambahnya.

Sejarah yang hendak ditulis ulang dan disusun pemerintah dianggap aliansi masyarakat sebagai

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |