Salahnya Nasib

2 days ago 20

Oleh: Dahlan Iskan

Salahnya Nasib

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dahlan Iskan. Foto: dok JPNN.com

jpnn.com - Seharusnya saya tidak menulis ini: Anda sudah tahu semua. Akan tetapi sebagai orang yang begitu sering naik pesawat Boeing 787, kecelakaan ini sungguh aneh: dua mesin mati mendadak. Bersamaan pula. Tidak masuk akal.

Akhirnya nasib kita memang di tangan pilot –nasib pilot di tangan Tuhan. Atau di tangan istrinya. Atau siapa pun. Saat naik 787 ke Amerika p/p bulan lalu nasib saya baik.

Salahnya NasibEkor pesawat Air India yang jatuh pada 12 Juni 2025 lalu. -AFP-

Kesimpulan tim penyelidik kecelakaan Air India 12 Juni lalu sudah mengerucut: kecelakaan itu akibat kesalahan pilot. Satu pilot. Pilot A.

Pilot satunya sudah berusaha cek. Telat. Pesawat sudah kehilangan daya dorong. Dia hanya bisa mengaktifkan RAT. Agar turbin cadangan yang sangat kecil itu berfungsi.

Tidak berhasil. Tidak ada lagi waktu. Pesawat sudah jatuh menimpa tempat pendidikan dokter di dekat bandara Ahmadabad, ibu kota negara bagian Gujarat.

"Kenapa saluran bahan bakar dimatikan?" tanya pilot B kepada pilot A.

"Saya tidak melakukannya," jawab pilot A.

Akhirnya nasib kita memang di tangan pilot –nasib pilot di tangan Tuhan. Atau di tangan istrinya. Atau siapa pun.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |