jpnn.com, JAKARTA - Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah menyebutkan pemerintah harus ekstra hati-hati mencari sumber pemasukan ketika memasang target pendapatan negara sebesar Rp 3.147,7 triliun seperti tertuang dalam RAPBN 2026.
Adapun, Presiden RI Prabowo Subianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8) ini menyampainan Nota Keuangan RAPBN 2026 di hadapan para legislator.
"Tingginya target pendapatan negara yang dipilih oleh pemerintah patut didukung, tetapi pemerintah harus ekstra hati-hati," kata Said melalui keterangan persnya, Jumat.
Menurutnya, pemerintah perlu memikirkan secara matang jika mengambil langkah menaikkan pajak demi memaksimalkan pendapatan.
Terlebih lagi, ujar Said, saat ini ada sensitivitas tinggi di tengah masyarakat, terutama sentimen negatif atas pengenaan pajak tinggi.
Sensitivitas itu, kata dia, terjadi setelah beberapa daerah menaikkan beratus-ratus persen Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
"Pemerintah hendaknya hati-hati dan menimbang ulang, jika menempuh kebijakan perluasan perpajakan, atau menaikkan tarif perpajakan untuk menguber target pendapatan," ujar dia.
Said menyarankan pemerintah dalam memaksimalkan pendapatan bisa fokus mengejar wajib pajak nakal yang melakukan penghindaran bea.