jpnn.com - JAKARTA - Salah satu nahdiyin di Riau Tengku Rusli Ahmad meminta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama segera mengeluarkan sikap atau pernyataan resmi terkait dugaan korupsi kuota haji yang konon menyenggol petinggi PBNU dan adik ketum.
Rusli Ahmad merupakan Ketua PWNU Riau 2021-2026 yang 'dikarteker' pada 2024.
"Jentelmen dong, Pak Ketum (PBNU). Seperti sikap Pak Presiden Prabowo kepada anak buahnya di kabinet yang kena OTT KPK. Kami bangga dengan ketegasan presiden,” kata Rusli.
"Warga NU akan senang kalau Ketum PBNU tegas terhadap petinggi PBNU yang tersangkut kasus korupsi haji. Walaupun salah satunya, adik Ketum sendiri,” imbuhnya.
Rusli Ahmad yang menerima gelar kehormatan Raden Kanjeng Aryo dari Keraton Surakarta Hadiningrat meminta PBNU agar terbuka dan mendukung KPK dalam menuntaskan penyidikan dugaan korupsi kuota haji 2023-2024 dengan kerugian ditaksir minimal sebesar 1 triliun.
Tokoh NU Riau yang dikenal sebagai Ketua DPP Santri Tani NU itu menilai, akan lebih baik bila PBNU mempersilakan KPK untuk memeriksa jajaran struktur NU yang terindikasi kuat terlibat dalam dugaan korupsi.
"Konsistensi NU sebagai jam’iyyah antirasuah harus ditunjukkan, mempersilakan KPK memeriksa siapa pun dari pengurus NU yang diduga kuat turut serta bertindak melawan hukum,” ujar Rusli yang juga aktif di Forum Toleransi Kerukunan Umat Beragama.