ROICAM 2025 Bahas Strategi Ampuh Melawan Kanker

2 hours ago 15

ROICAM 2025 Bahas Strategi Ampuh Melawan Kanker

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ki-Ka: dr. Eka Widya Khorinal, Sp. PD, K-HOM, FINASIM, Dr. dr. Hilman Tadjoedin, Sp.PD, K-H0M, Prof. Dr. dr. Arry Harryanto Reksodiputro, SpPD, K-HOM, FINASIM, Prof. dr. Nuzirwan Acang, Sp.PD-KHOM, FINASIM, dr. Ronald Alexander Hukom, MHSc, SpPD, K-HOM. Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia masih dihadapkan dengan tantangan pelayanan kanker, terutama terkait kesenjangan implementasi di berbagai daerah. Padahal, jumlah kasus kanker terus meningkat.

Data Kementerian Kesehatan RI dan Global Cancer Observatory (Globocan) menunjukkan tren mengkhawatirkan. 

Sejak 2022 terakhir tercatat 408.661 kasus baru dengan 242.099 kematian di Indonesia. 

Diproyeksikan terjadi peningkatan 63% kasus baru pada periode 2025–2040 bila tidak ada intervensi signifikan. Kemenkes juga memperkirakan jumlah kasus akan meningkat lebih dari 70% pada 2050 tanpa penguatan pencegahan dan deteksi dini.

"Ada banyak persoalan pelayanan kanker meliputi keterlambatan diagnosis akibat fasilitas pelayanan dan akses yang belum merata yang menyebabkan tingginya penemuan kanker stadium lanjut pada tahap awal diagnosis," kata Ketua Perhimpunan Hematologi dan Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia PERHOMPEDIN Cabang Jakarta, dr. Ronald Alexander Hukom, MHSc, SpPD, K-HOM dalam konferensi pers ROICAM 2025 di Jakarta, Sabtu (27/9).

Hal lni diperberat lagi oleh kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini kanker. Kendala lainnya adalah pembiayaan kanker yang m berbiaya besar dan belum semua lini terapi dapat ditanggung BPJS.

"Belum lagi jumlah dan distribusi tenaga kesehatan yang bergerak di bidang onkologi seperti Konsultan Hematologi Onkologi Medik (KHOM) masih terbatas pada 188 dokter per September 2025, dengan prediksi penambahan 150–250 orang dalam 5 tahun ke depan," kata Prof. dr. Nuzirwan Acang, Sp.PD-KHOM, FINASIM.

Berbagai kendala ini berpotensi memperlebar jarak antara strategi dan realisasi di lapangan. Prof. Acang mengatakan strategi perbaikan dan pengembangan pelayanan kanker, salah satunya dengan memperluas penyediaan dokter-dokter spesialis penyakit dalam yang tertarik di bidang onkologi (Internist Fellowship of Oncology, IFO) agar pelayanan onkologi dapat lebih menjangkau sampai perifer. 

ROICAM 2025 membahas strategi ampun melawan kanker kanker yang saat ini trennya terus mengalami peningkatan

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |