jpnn.com, JAKARTA - Di satu sisi Jakarta, suara laut bertemu dengan deru pembangunan. Di antara promenade yang menghadap senja, menara-menara baru berdiri di atas lahan reklamasi yang kini hidup penuh warna.
Inilah Pantai Indah Kapuk 2 atau PIK2, sebuah kawasan yang dalam beberapa tahun terakhir menjelma menjadi etalase masa depan kota. Kamasan mandiri terintegrasi buah karya Agung Sedayu Group (ASG) dan Salim Group itu adalah sebuah laboratorium urban yang mempertemukan hunian, gaya hidup, dan pariwisata dalam satu tarikan napas.
Tak lama lagi, denyut kehidupan di kawasan ini akan terhubung langsung ke jantung kota melalui jalur baru Light Rail Transit (LRT) yang sedang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Trayeknya sudah disetujui. Dari Velodrome–Kelapa Gading, ke Tanjung Priok, JIS, ke Ancol, dan nanti terus sampai PIK 2. Koridor utara ini kita buka,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam forum Top Team Workshop Bank BTN di Grand Hyatt Jakarta, belum lama ini.
Menembus Pesisir, Menyatukan Ritme Kota
Rencana itu terdengar seperti sebuah sketsa masa depan. Kelak, warga dari Kelapa Gading atau Dukuh Atas bisa berangkat kerja di pagi hari, lalu menutup harinya dengan berjalan di tepian laut PIK2 tanpa harus menyentuh setir mobil.
Ketika rel LRT benar-benar tiba di pesisir, dia akan menjadi simbol penyatuan antara kecepatan kota dan ketenangan laut.
PIK2 memang tidak lagi sekadar kawasan baru. Di sini, ruang publik disusun dengan imajinasi terbuka, ada Batavia PIK yang merayakan warisan budaya, Orange Groves dengan keriuhan kuliner pesisir, Land’s End yang menjadi titik temu pencinta langit senja, hingga NICE Convention & Exhibition yang melahirkan pameran-pameran berskala internasional seperti Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) dan Sector-K K-Pop Festival.