jpnn.com, JAKARTA - PT Agincourt Resources (PTAR) menegaskan bahwa banjir bandang yang menerjang Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, tidak berkaitan dengan operasional Tambang Emas Martabe.
Melalui analisis lengkap atas data cuaca, topografi, dan kondisi daerah aliran sungai (DAS), perusahaan menyatakan bahwa penyebab utama bencana adalah curah hujan ekstrem yang memicu longsoran di hulu, serta penyumbatan masif kayu gelondongan yang menutup aliran Sungai Garoga.
PTAR menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban banjir bandang dan longsor di wilayah Batang Toru.
Perusahaan juga terus mendukung upaya pemerintah daerah, TNI–Polri, dan para pemangku kepentingan lainnya dalam proses evakuasi, pemulihan, dan penanganan pengungsi.
Dalam pernyataannya, PTAR merespons sejumlah pemberitaan media yang mengaitkan bencana dengan Tambang Emas Martabe.
Perusahaan menegaskan bahwa kesimpulan tersebut bersifat prematur.
Mengacu kepada temuan lapangan, analisis hidrologi, serta pemantauan udara, perusahaan menjelaskan beberapa poin utama berikut:
Pertama, bencana dipicu oleh Siklon Senyar yang menyebabkan hujan dengan intensitas sangat lebat dan ekstrem di wilayah Tapanuli Selatan.












































