13 hours ago
10
jateng.jpnn.com, SLEMAN - Sabtu (3/5/2025) malam di Stadion Maguwoharjo bukan hanya tentang tiga poin. Ini tentang martabat, tentang napas terakhir di kasta tertinggi. PSS Sleman, tim yang kini terseok di dasar klasemen BRI Liga 1 2024/25, akan menjamu tamu yang selalu jadi mimpi buruk mereka, PSM Makassar.
Dalam sepuluh pertemuan terakhir di Liga 1, Super Elang Jawa hanya sekali bisa mengepakkan sayap penuh kebanggaan, itu pun lima tahun lalu, di musim 2019. Selebihnya, Juku Eja datang seperti badai, menyapu harapan demi harapan.
Kini, situasinya jauh lebih suram. PSS berada di posisi ke-18 dengan hanya 22 poin dari 30 pertandingan. Dengan empat laga tersisa, mereka tak hanya dituntut menang, tapi juga bertarung melawan ancaman degradasi yang mengintai setiap detik.
Namun, pelatih Pieter Huistra belum menyerah. “Kami masih punya energi untuk pertandingan ke depan. Ini belum selesai dan kami tidak akan menyerah,” ucapnya, tegas, seolah menolak runtuh di tengah tekanan.
Sleman tidak bermain sendiri. Ribuan pasang mata suporter setia akan menatap setiap gerak pasukan Huistra, menggantungkan harapan mereka pada laga ini.
Sementara itu, PSM Makassar datang dengan tekad yang sama besar. Dua laga terakhir tanpa kemenangan dan kegagalan di ASEAN Club Championship membuat mereka lapar akan kebangkitan. Di posisi ke-8 klasemen dengan 44 poin, PSM juga tak ingin pulang tanpa oleh-oleh.
Duel malam nanti dipastikan bukan hanya pertarungan angka, tapi juga mental, sejarah, dan siapa yang lebih kuat bertahan dalam tekanan. (JPNN)
Lima pertemuan terakhir PSS vs PSM:
