PSI Gagas Pembaruan, PDIP Nyaman di Zona Tradisi

1 month ago 58

PSI Gagas Pembaruan, PDIP Nyaman di Zona Tradisi

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep memamerkan logo baru partainya kala melakukan kampanye di Brebes, Jawa Tengah, Rabu (16/7/2025). Foto: dok sumber

jpnn.com, JAKARTA - Dua partai politik besar di Indonesia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) baru menggelar kongres dengan mekanisme pemilihan ketua umum yang berbeda. PSI mengadopsi sistem one man one vote, sementara PDIP tetap menggunakan mekanisme aklamasi.

Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Riewanto mengungkapkan kedua cara pemilihan ketum tersebut tidak bisa dibandingkan secara langsung.

Dia menilai, langkah PSI yang melibatkan ribuan anggota dalam pemilihan adalah upaya membangun model baru yang lebih terbuka.

“Itu kan cara-cara untuk merubah tradisi dan mencari bentuk baru ya, supaya mendapat simpati publik,” jelasnya kepada wartawan.

Sementara itu, PDIP dinilai sebagai partai lama yang sudah memiliki akar kuat dan ideologi yang mapan.

Karena itu, mekanisme pemilihan ketua umum dilakukan berdasarkan tradisi yang telah terbangun selama ini.

“Dengan cara aklamasi itu, dalam bahasa Indonesianya barangkali musyawarah mufakat gitu ya. Sesuai tradisi yang mereka bangun selama ini,” kata Agus.

Dia menekankan, baik sistem pemilihan langsung maupun aklamasi sah-sah saja, selama tidak menimbulkan konflik internal.

Dia menilai, langkah PSI yang melibatkan ribuan anggota dalam pemilihan adalah upaya membangun model baru yang lebih terbuka

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |