jpnn.com, PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan Israel agar membuka akses ke jalur Gaza.
Militer Prancis telah melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Gaza. Namun, menurut Macron, hal itu dinilai tidak cukup untuk mengatasi kelaparan di sana.
"Menghadapi krisis kemanusiaan yang mendesak, kami baru saja melakukan pengiriman bantuan makanan melalui udara di atas Gaza. Saya berterima kasih kepada mitra Yordania, Uni Emirat Arab, dan Jerman atas dukungan mereka, serta kepada angkatan bersenjata kami atas dedikasi mereka," ujar Macron di X, pada Jumat (1/8).
Dia menekankan bahwa pengiriman bantuan melalui udara tidak cukup dan bahwa Israel harus memberikan akses kemanusiaan penuh untuk mengatasi risiko kelaparan.
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan bahwa Prancis akan mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara kepada penduduk Jalur Gaza mulai Jumat.
Sebanyak 40 ton pasokan bantuan darurat akan dikirimkan melalui empat penerbangan, tambah Barrot.
Selain Prancis, pesawat-pesawat militer Jerman juga mengirimkan bantuan kemanusiaan pertama melalui udara bagi penduduk wilayah kantong Palestina tersebut, ungkap Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Jerman dalam sebuah pernyataan bersama.
Dua penerbangan pertama menjatuhkan 34 palet berisi hampir 14 ton makanan dan obat-obatan yang disumbangkan oleh Organisasi Amal Hashemite Yordania (JHCO), demikian bunyi pernyataan tersebut.