jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh mendesak Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengusut secara tuntas dan tak menutup-nutupi penyelidikan kasus tewasnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang diduga akibat dianiaya senior sesama prajurit.
Diketahui, peristiwa penganiayaan itu diduga terjadi di Asrama Teritorial Pembangunan 834 Wakanga, Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pelakunya harus diadili dan dihukum setimpal. Kekerasan di tubuh TNI tidak boleh lagi terjadi," kata Oleh kepada awak media, Jumat (8/8).
Legislator Fraksi PKB itu mengatakan kasus tewasnya Prada Lucky mencoreng nama TNI AD, sehingga pengusutan perlu dilakukan transparan.
"Disiplin dan jiwa korsa seharusnya menjadi kekuatan positif, bukan digunakan untuk melakukan kekerasan terhadap sesama prajurit,” kata Oleh.
Legislator Dapil XI Jawa Barat itu mengatakan keluarga korban juga perlu menerima keadilan dari kasus tewasnya Prada Lucky, sehingga pengusutan harus transparan dan tuntas.
"Keluarga korban berhak mendapatkan keadilan. TNI harus membuktikan bahwa mereka tegas menindak anggotanya yang bersalah, tanpa pandang bulu,” ujar dia.
Sebelumnya, orang tua anggota TNI Prada Lucky Namo meminta terduga pelaku yang menganiaya anak mereka dihukum mati.