jateng.jpnn.com, BLORA - Polres Blora memastikan akan menindak tegas aktivitas pertambangan minyak ilegal di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Langkah ini diambil seusai insiden ledakan sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Minggu (17/8), yang menewaskan tiga warga.
Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bupati Blora dan Polda Jawa Tengah untuk memperketat pengawasan terhadap sumur-sumur minyak ilegal.
“Nanti ke depan, sudah kami bicarakan dengan Bupati dan akan dikoordinasikan dengan Polda. Penertiban sumur-sumur masyarakat ini akan lebih ditingkatkan kembali,” ujar AKBP Wawan di lokasi kejadian, Senin (18/8).
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan awal. Empat orang saksi sudah dimintai keterangan, sementara pemilik sumur belum diperiksa.
“Sudah empat saksi yang kami mintai keterangan sejak tadi malam hingga subuh. Namun untuk pemilik sumur, sementara ini belum dimintai keterangan,” jelasnya.
Selain itu, Polres Blora juga menggandeng tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah. Namun, kehadiran tim masih menunggu api benar-benar padam.
“Nantinya, kalau api sudah berhasil dipadamkan, insyaallah tim Labfor akan datang ke lokasi,” tambahnya.
Di sisi lain, Bupati Blora Arief Rohman menyayangkan masih maraknya aktivitas tambang minyak ilegal di daerahnya. Padahal, pemerintah pusat sebentar lagi akan menerbitkan regulasi untuk melegalkan sumur rakyat melalui Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025.