jabar.jpnn.com, PURWAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta menyelidiki kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa puluhan pelajar asal Kecamatan Maniis hingga dirawat di puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Purwakarta.
"Kebanyakan dari pelajar itu mengalami mual-mual, muntah, pusing, hingga diare," kata Kepala Dinkes Purwakarta, Asep Saepudin.
Ia menyampaikan para pelajar mengalami gejala-gejala tersebut usai mengikuti kegiatan Parade Drumband Gebyar Merah Putih pada Minggu (19/10).
Atas kondisi itu pihaknya menduga kasus keracunan itu berkaitan dengan konsumsi nasi kotak dari katering acara yang disantap para peserta usai kegiatan berlangsung.
"Ini dicurigai ada kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi peserta setelah parade drumband pada hari sebelumnya. Makanan berasal dari katering, dan sampelnya sudah kami ambil untuk diuji di laboratorium," katanya.
Asep mengatakan dari total korban yang dirawat di Puskesmas Maniis, tiga orang di antaranya harus dirujuk ke RSUD Bayu Asih Purwakarta untuk penanganan lebih lanjut, karena mengalami gejala lebih berat.
"Yang dirawat di puskesmas ada sekitar 36 orang, dan tiga dirujuk. Kami juga sudah kerahkan tenaga tambahan dari Puskesmas Tegalwaru dan Plered untuk membantu penanganan karena kapasitas tenaga medis di Maniis terbatas," katanya.
Dari hasil pemantauan di lapangan, kata dia, sebagian korban merupakan pelajar dari berbagai sekolah di Kecamatan Maniis.
Namun, ada juga beberapa orang tua yang ikut mencicipi makanan tersebut dan mengalami gejala serupa.
"Memang ada juga orang tua yang ikut makan, tetapi untuk memastikan sumber keracunan, kita tunggu hasil uji laboratorium dari Labkesda," katanya.
Pihaknya akan terus memantau perkembangan korban serta menelusuri asal katering yang digunakan dalam acara tersebut.
"Prioritas utama kami adalah memastikan kondisi seluruh korban stabil. Soal penyebab pastinya, kami tunggu hasil lab. Mudah-mudahan tidak ada tambahan kasus," katanya.