Persiapkan Ruwat Rawat Borobudur, Warga Desa Gelar Jagongan Magelangan Gali Potensi Wisata

3 hours ago 2

Persiapkan Ruwat Rawat Borobudur, Warga Desa Gelar Jagongan Magelangan Gali Potensi Wisata

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Deyangan dan Yayasan Brayat Panangkaran Borobudur menggelar sarasehan budaya 'Jagongan Magelangan' di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang pada Kamis (19/6/2025) untuk menggali potensi wisata dan mempersiapkan Ruwat Rawat Borobudur 2025. Foto: Pokdarwis Desa Deyangan

jpnn.com, MAGELANG - Warga yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Deyangan di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, menggelar sarasehan budaya untuk menggali berbagai potensi kepariwisataan kawasan perdesaan yang berada di sekitar Candi Borobudur itu. 

Melalui persamuhan bertitel ‘Jagongan Magelangan’ pada Kamis (19/6/6), warga di desa penyangga kawasan candi Buddha terbesar di dunia itu berencana melaksanakan acara akbar bernama Budaya Rakyat 23 Tahun Ruwat Rawat Borobudur.

Jagongan Magelangan yang mengangkat tema ‘Menelisik Ruh Spiritualitas Desa Deyangan dan Borobudur’ itu merupakan hasil kerja sama warga setempat dengan Yayasan Brayat Panangkaran Borobudur.

Ketua Pokdarwis Desa Deyangan Iftachul Ngumar mengatakan sarasehan tersebut merupakan ikhtiar bersama untuk menggali potensi pariwisata yang sudah ada, lalu mengembangkannya. 

“Kami ingin menelisik sekaligus menggali potensi dan mengembangkan potensi pariwisata yang sudah ada di Desa Deyangan ini. Ke depannya, Pokdarwis ini mengharapkan potensi wisata yang ada berkembang lebih baik dan makin bermanfaat,” ujar Ngumar.

Meski demikian, sampai saat ini warga masih belum menentukan waktu pasti pelaksanaan Ruwat Rawat Borobudur. Merujuk keputusan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Ngumar menyebut Candi Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia pada 13 Desember 1991.

“Namun, kami belum memutuskan apakah ruwatannya pada 13 Desember nanti atau ada tanggal lain,” tutur Ngumar. 

Adapun Sukoco selaku pendiri Yayasan Brayat Panangkaran Borobudur mengatakan sarasehan Jagongan Magelangan bertujuan membangkitkan literasi dan mendorong masyarakat mencintai sekaligus mengembangkan tradisi. “Desa Deyangan dan sekitarnya memiliki potensi kepariwisataan, termasuk keindahan alamnya,” katanya. 

Masyarakat di sekitar kawasan Candi Borobudur yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, me

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |