jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyebut parlemen dengan pemerintah sepakat mempertebal stimulus bagi masyarakat.
Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap gejala perlambatan ekonomi yang tecermin dari data-data terbaru.
Awalnya, Said mengatakan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2025 menunjukkan terjadi deflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan atau month-to-month.
Dia menyebut temuan deflasi tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata, karena hal itu mengindikasikan adanya tekanan daya beli masyarakat.
"Andil deflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasinya sebesar 0,08 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar, tomat, 0,10 persen dan cabai rawit 0,07 persen," kata Said melalui layanan pesan, Kamis (18/9).
Legislator fraksi PDI Perjuangan itu juga menyoroti survei Bank Indonesia (BI) yang memperlihatkan tren penurunan.
Misalnya, penurunan Indeks Kondisi Ekonomi dari 106,6 menjadi 105,1 dan Keyakinan Konsumen yang semula 118,1 ke 117,2 pada Agustus 2025.
Menurut Said, hal tersebut masih ditambah dengan temuan Indeks Ekspektasi Konsumen yang turun dari 129,6 menjadi 129,2.