Kami bertanya kepada pembaca apakah mereka khawatir menyaksikan perkembangan kecerdasan buatan (AI). Ini jawaban mereka.
Bermula dari chatbot yang dianggap unik sampai menjadi asisten di tempat kerja, manusia dari hampir semua sektor harus menghadapi pesatnya kemajuan teknologi AI, sekaligus memahami dampak keberadaannya.
Kekhawatiran terhadap AI semakin sering dibahas dalam berita dan laporan komunitas, sehingga kami memutuskan untuk mengundang pembaca dari Australia untuk membagikan pengalaman mereka.
Dampak perubahan teknologi jarang bersifat hitam-putih — kelompok usia dan jenis pekerjaan yang berbeda menghadapi dampak yang berbeda pula — namun sejumlah pola dan tren mulai terlihat.
Perubahan karier, dampak AI di ruang kelas, serta plagiarisme dan pencurian karya seni adalah topik yang sering muncul, begitu pula isu-isu kontroversial seperti risiko menggunakan AI untuk konsultasi psikologis atau hukum.
Informasi ini membantu pengerjaan laporan kami — TAUTAN KE ARTIKEL — yang kini bisa kami bagikan kepada Anda tanpa filter, penuh ketidakpastian, dan terkadang lucu.
Catatan: Beberapa nama telah diubah karena alasan privasi dan beberapa kutipan telah diedit demi kejelasan dan panjangnya.
“Banyak yang menutup mata terhadap AI. Kita perlu menghadapi kenyataan: perubahan eksistensial sedang terjadi, akan datang sangat cepat, dan kita belum siap — bahkan tidak tahu bagaimana caranya untuk siap.”— John, 32 tahun, insinyur perangkat lunak, Australia Selatan








































