jatim.jpnn.com, SIDOARJO - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usahanya PT Global Onkolab Farma (GOF) resmi mengoperasikan fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka, khususnya Fluorodeoxyglucose (FDG) untuk mendukung deteksi dini penyakit kanker di Indonesia.
Direktur PT Kalbe Farma Tbk Mulia Lie mengatakan peresmian fasilitas ini merupakan bagian dari komitmen Kalbe untuk memperluas akses layanan kesehatan, khususnya dalam penanganan penyakit kanker.
“Saat ini PT Global Onkolab Farma telah membangun dua fasilitas produksi radiofarmaka, yaitu di Jakarta dan Sidoarjo, Jawa Timur,” ujar Mulia Lie.
Dia mengapresiasi dukungan berbagai pemangku kepentingan, khususnya Kementerian Kesehatan RI, Badan POM, dan Bapeten, yang membantu percepatan proses perizinan dengan tetap mengedepankan aspek kepatuhan dan keselamatan.
“Sertifikat CPOB dari Badan POM diterbitkan dalam 33 hari kerja, NIE dalam 5 hari kerja, serta izin operasional Bapeten dalam 45 hari kerja,” jelasnya.
Menurut Mulia Lie, fasilitas produksi radiofarmaka FDG ini sangat dibutuhkan untuk menunjang layanan Positron Emission Tomography and Computed Tomography (PET/CT-Scan) di rumah sakit.
Ketersediaan radiofarmaka dalam negeri diharapkan dapat membantu rumah sakit memenuhi kebutuhan pemeriksaan PET/CT-Scan secara berkelanjutan.
“Radiofarmaka produksi dalam negeri ini merupakan wujud nyata kontribusi Kalbe dalam mendukung kemandirian kesehatan nasional. Melalui fasilitas di Sidoarjo, kami ingin memastikan rumah sakit di Jawa Timur, Bali, hingga Sulawesi dapat memperoleh radiofarmaka lebih cepat dan terjangkau,” kata Mulia Lie.









































