papua.jpnn.com, JAYAWIJAYA - Dinas Kesehatan Jayapura, Provinsi Papua Pegunungan meminta tenaga bidan di daerah itu untuk meningkatkan kapasitas guna membantu mencegah stunting atau pertumbuhan lambat.
Angka prevalensi stunting di Papua Pegunungan saat ini sebesar 37,5 persen, masih cukup tinggi di Indonesia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya Lesman Tabuni mengatakan kapasitas bidan harus ditingkatkan, sehingga dapat membantu penanganan secara optimal dari bawah.
"Tugas bidan bukan saja membantu proses persalinan, tetapi membantu menangani ibu hamil supaya anak-anak mereka tidak kekurangan gizi hingga proses persalinan,” kata Lesmana Tabuni di Wamena, Sabtu (2/8/2025).
Menurut dia, perhatian untuk mencegah anak stunting bukan setelah anak itu dilahirkan, tetapi masih di dalam kandungan harus diperhatikan asupan gizinya.
“Setiap tenaga bidan harus memiliki kemampuan yang baik dalam membantu memberikan pemahaman kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan sehat dari nol bulan hingga melahirkan. Hal ini perlu dilakukan supaya mencegah stunting sejak dini,” ujarnya.
Dia menjelaskan kemampuan tenaga bidan harus terus diasah melalui berbagai kegiatan pelatihan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
“Keberadaan bidan di kampung atau di puskesmas sangat membantu mencegah masalah stunting untuk memastikan kesehatan ibu dan anak baik selama kehamilan maupun setelah lahir mulai 0-2 tahun,” katanya.