jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menegaskan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tidak harus terhubung dengan sistem kelistrikan milik PLN.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menyebut warga maupun pelaku industri dapat memasang PLTS secara mandiri tanpa harus menunggu sambungan ke jaringan nasional.
"Orang mau pasang PLTS tidak harus tergantung PLN. Kalau off-grid (tidak terhubung ke jaringan PLN, red), itu bisa dipasang kapan saja dan di mana saja, tidak ada batas. Langsung pasang saja,” kata Sujarwanto, Senin (5/5).
Menurutnya, persoalan keterbatasan kuota hanya berlaku untuk PLTS yang hendak disambungkan ke jaringan PLN. Sebab, sistem kelistrikan PLN membutuhkan penjadwalan energi agar tetap seimbang, mengingat saat ini pasokan listrik nasional masih dalam kondisi surplus.
"Kalau nanti tidak ada penjadwalan kuota, PLN tidak siap adaptasi karena energinya masih surplus. Maka PLN membuka pasarnya pelan-pelan," ujarnya.
Dia menekankan PLTS tidak selalu harus tersambung ke sistem PLN. PLTS yang berdiri sendiri (off-grid) seperti yang dipasang di area persawahan atau kebun dapat langsung dioperasikan tanpa melalui izin atau proses interkoneksi.
"PLTS di sawah misalnya, itu off-grid. Tidak harus menyambung ke sistem PLN. Mau pasang 1.000 megawatt per hari pun tidak apa-apa," ujarnya.
Meski begitu, Sujarwanto mengingatkan sektor industri besar yang sudah terikat kebijakan kelistrikan, penyambungan ke sistem PLN tetap diperlukan. Hal itu sudah menjadi bagian dari tata kelola energi industri di Indonesia.