jpnn.com, GARUT - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman menyatakan timnya masih melakukan investigasi terkait ledakan amunisi di kawasan pantai Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Masih investigasi, belum selesai," kata Mayjen TNI Dadang saat meninjau keluarga korban di Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk, Garut, Selasa (13/5).
Ia menjelaskan tim investigasi masih bekerja untuk mencari tahu penyebab ledakan yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia. Dadang menegaskan pihaknya akan terus mendalami peristiwa tersebut.
"Nanti, timnya masih bekerja," ujarnya.
Terkait kelayakan lokasi peledakan amunisi, Dadang menyebut hal itu juga menunggu hasil penyelidikan. Ia memastikan saat ini area tersebut sudah disterilkan.
"Yang jelas saat ini tempatnya sudah disterilkan," katanya.
Saat ditanya apakah ke depan masyarakat akan dilibatkan dalam proses pemusnahan amunisi, ia menjawab, "Nanti lihat ke depan karena 'kan aturannya bagaimana, yang jelas investigasi, nanti kita lihat."
Sebelumnya, ledakan amunisi di kawasan pantai Desa Sagara, Cibalong, menewaskan 13 orang, terdiri atas empat anggota TNI dan sembilan warga sipil. Tim identifikasi RSUD Pameungpeuk telah mengidentifikasi seluruh korban, termasuk anggota TNI, dan jenazah telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. (antara/jpnn)