jpnn.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta sedang mengerjakan proyek pembangunan stasiun di kawasan Glodok dan Kota Tua. Proyek itu termasuk dalam pembangunan fase 2A MRT Jakarta Bundaran HI-Kota Tua.
Dua stasiun sedang proses pembangunan yaitu Stasiun Glodok sepanjang 240 meter dan Stasiun Kota 411,2 meter. Selain itu juga disiapkan terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar sampai Kota Tua sepanjang 1,4 kilometer.
Tak hanya stasiun, MRT Jakarta juga menyiapkan pengembangan konsep kawasan berorientasi transi atau transit oriented development (TOD) di dua stasiun tersebut. Menurut Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud, TOD area di dua kawasan itu akan menjadi yang paling unik.
“TOD ini paling unik karena bagaimana kita merevitalisasi dua area Stasiun Glodok dan Kota Tua. Revitalisasi area ini akan menjadi pusat destinasi wisata lain dari yang lain,” ujar Farchad dalam kelas kedua Media Fellowship Program (MFP) yang digelar MRT Jakarta di Transport Hub pada Kamis lalu.
MRT Jakarta juga akan mengutamakan pejalan kaki dalam revitalisasi untuk TOD dua kawasan stasiun tersebut. Bangunan-bangunan dan aset bersejarah yang menjadi cagar budaya di dua kawasan itu bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan maupun pejalan kaki.
“Ciri khas paling utama adalah area pejalan kaki mulai dari Pantjoran Tea House sampai dengan Kota Tua. Urban design planning, ini akan menjadi area yang revitalisasi. Yang boleh lewat hanya TransJakarta, itu pun kami usulkan yang mobil listrik sehingga yang belanja dan ngopi-ngopi tidak kena polusi udara, debu dan asap,” imbuhnya.
Dia menegaskan pengembangan TOD Area Glodok dan Kota Tua ini sudah harus diselesaikan dan beroperasi pada 2029 sesuai dengan jadwal operasional MRT Jakarta di dua stasiun tersebut. (flo/jpnn)