jpnn.com, JAKARTA - Aurora - model kecerdasan buatan (AI) terbaru buatan Microsoft, diklaim mampu memprediksi kualitas udara, badai, topan, dan fenomena atmosfer lainnya.
Selain itu, Aurora juga dinilai memiliki akurasi dan kecepatan melampaui metode meteorologi tradisional.
Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Nature serta unggahan blog resmi, Microsoft menjelaskan bahwa Aurora telah dilatih menggunakan lebih dari satu juta jam data, termasuk data satelit, radar, stasiun cuaca, simulasi, dan prakiraan historis.
Model itu uga dapat disesuaikan dengan data tambahan untuk meningkatkan akurasi prediksi pada kejadian cuaca tertentu.
Meski model AI untuk cuaca bukan hal baru, misalnya DeepMind milik Google telah meluncurkan WeatherNext.
Microsoft memosisikan Aurora sebagai salah satu model terbaik di bidang prediksi cuaca, bahkan menyebutnya sebagai potensi besar bagi lembaga riset cuaca.
Dalam pengujiannya, Aurora berhasil memprediksi Topan Doksuri di Filipina empat hari sebelum kejadian, mengalahkan beberapa prediksi ahli.
Model itu juga lebih akurat dari National Hurricane Center dalam meramalkan lintasan siklon tropis selama musim 2022–2023 dan mampu memprediksi badai pasir besar di Irak pada 2022.