Merasa Tidak Sejahtera, PPPK Penyuluh Pertanian Menuntut Diangkat PNS

1 month ago 24

Merasa Tidak Sejahtera, PPPK Penyuluh Pertanian Menuntut Diangkat PNS

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Abdul Mujid Efendi, PPPK PPL Mojokerto Jatim. Foto dok AME for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PPPK penyuluh pertanian minta diangkat menjadi PNS. Mereka merasa kesejahteraannya minim padahal tanggung jawab penyuluh pertanian lapangan (PPL) sangat besar dalam mencapai swasembada pangan.

Abdul Mujid Efendi, PPPK PPL Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur menyampaikan, tahun 2025 telah ada lompatan produksi beras nasional yang luar biasa, bahkan ini sejarah dalam kurun waktu setelah orde baru.

Sejarah ini memang tidak mustahil terjadi karena memang Kementerian Pertanian (Kementan) dipimpin orang yang tepat dan bertangan dingin seperti Mentan Amran Sulaiman.

"Kinerja beliau semua sudah tahu tidak perlu diragukan, apalagi Presiden Prabowo Subianto sudah menaruh kepercayaan penuh kepada beliau," kata EME, sapaan akrab Abdul Mujid Efendi kepada JPNN, Jumat (8/8).

Dia melanjutkan, sebagai pemimpin yang punya cita-cita menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia serta menyejahterakan semua petani, Presiden rela bekerja siang dan malam tanpa kata lelah.

Kerja nyata Presiden dan Mentan Amran kelihatan nyata dengan produksi beras nasional yang menembus 4,5 juta ton dan sekaligus mengangkat kesejahteraan petani.

"Atas instruksi Presiden Prabowo harga gabah kering panen dibeli Bulog dengan harga Rp 6500/kg yang di tahun-tahun sebelumnya tdak pernah terjadi," ucapnya.

Namun, di sisi lain PPPK PPL yang menjadi garda terdepan dalam mengawal program pemerintah (Kementan) sangat jauh dari kata sejahtera.

Kesejahteraan minim sekali, PPPK penyuluh pertanian minta pemerintah untuk mengangkat mereka menjadi PNS

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |